Hari ini aku baca beberapa bacaan dan semuanya tertuju padaku. Aku diingetin tentang peranku sebagai seorang wanita ‘pendoa’. For a few days ago since one of my fried was down, betapa sedih dan menyesalnya aku karena aku sudah tidak berdoa bagi orang lain lagi. Sempat aku bilang sama Tuhan, “Tuhan, ini gara-gara aku tidak berdoa buat dia lagi jadi down..?”
Saat aku COOL (Community of Love) kemarin malam, CiVera yang jadi pembicara ternyata lagi bahas tentang mengasihi orang lain. Inti yang aku tangkap tentang sharing kemarin dengan yang sedang diingetin adalah berdoa bagi orang lain itu juga butuh yang namanya KASIH. Bagaimana kita masih mau berdoa dengan KASIH buat orang-orang yang menyakiti kita? Aku hanya menyimpannya dalam hati aja, tetapi langsung kejadian di malam yang sama, aku malah berhadapan dengan apa yang udah dibagiin tadi sama CiVera.
Last night at home, aku berdoa dan merenungkan sebuah ayat di 1 Korintus 6:12 “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” Segala yang aku lakukan, kerjakan, rasakan dan pikirkan bukan berarti semuanya berguna tapi jangan sampai hal-hal di atas memperbudakku. Dengan masalah yang terjadi kemarin, untungnya nggak buat aku nangis bombay seperti sebelum-sebelumnya.
This morning at office, aku baca sebuah buku “Beyond Your Feelings – Joyce Meyer” (menulis tentang bagaimana kita bisa control our emotions). Joyce Meyer said, “You may feel like shutting someone out of your life because they have hurt your feelings or treated you unfairly, but you can choose to pray for them and treat them as Jesus would while you are waiting Him to vindicate you. If you choose to do what God has instructed you to do in His Word, you will have God’s reward in your life.” So, setelah merenungkannya juga aku kembali bertanya pada diriku sendiri, “Did I feel hurt last night?” Uhm…*thinking* “The way h* said and pulled it.” dan aku juga salah respon. *feel regret*
"You have to forgive and pray for h**." Akhirnya aku mulai merelakan diriku untuk melepaskan pengampunan dan berdoa. Bahkan aku berencana dalam hatiku untuk meminta maaf langsung.
Saat malam, aku kembali berdoa dan curhat sama Tuhan. Rencanaku untuk meminta maaf langsung membuatku jadi 'parno' takut nggak ada orangnya, takut di tolak, takuuuut....sampai aku mengingat kembali masa laluku yang buruk (di tolak permintaan maafku dengan temanku dan it's over). Aku sampai kepikiran dan benar-benar harus berlaku apa kalau segala ketakutan terjadi. "Ooooh, Tuhan..! Bantu aku.."
Sebelum baca firman, aku juga minta Tuhan berbicara sesuatu lewat firman yang aku baca...saat aku baca firman di 2 Timotius 1-2, Tuhan berbicara tentang segala masa lalu dan ketakutanku yang baru aja aku curhat-in.
Betapa Tuhan tahu air mata yang pernah aku curahkan dan Bapa mau aku kembali dengan penuh sukacita karena apa yang telah aku lakukan merupakan suatu iman yang tulus, kalau aku mau meminta maaf. Bahkan Tuhan nggak memberikan roh ketakutan tapi roh yang buat aku bangkit dan menjadi kuat, penuh akan kasih Bapa di Sorga and still on His track. Aku sendiri HARUS yakin kalau Tuhan berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku.
Aku percaya dengan firman yang aku baca tadi dan itu membuat aku semakin tahu kalau Tuhan nggak pernah jauh dariku. Hidupku ada di tangan-Nya dan segala yang aku alami Tuhan tahu semuanya.
"Oh, Tuhan aku serahkan masalahku ini kedalam tangan-Mu. Kuatkan dan mampukan aku untuk segala yang akan terjadi dalam hidupku. Amin."
God is great but sometimes life ain't good.
God is good to me.. ^,^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar